TEKNIK BUDIDAYA CABE





Baik kali ini saya, kasih tau bagaimana cara teknik budidaya cabe yang baik dan benar.. Semoga Bermanfaat ^^

Tanaman cabe jawa dapat tumbuh hampir di semua jenis tanah, terutama di tanah berpasirn (sandy) dan lempung berpasir (sandy loam), Berstruktur gambar, dan berdainase baik. curah hujan yng dikehendaki sekitar 1.250-2.500 mm per tahun.
Tanaman ini tumbuh dengan cara memanjat pohon atau kayu di sekitarnya. akar utama dan akar serabut masuk jauh ke dalam tanah, tetapi di setiap ruas batang terdapat akar lekat yang dapat mencengkram di pohon panjatanya. 
bunga tumbuh di sela-sela daun ruas batang di sepanjang batang dewasa sampai ke puncak, sehingga buah tersebar dari bawah ke atas.


A. Pengolahan tanah.


pengolahantanah perlu dilakukan sebelum stek batang di tanam. Tanah digemburkan, rumput pengganggu ata gulma di bersihkan, lalu dibuat bedengan atau guludan. selanjutnya seluruh permukaan tanah dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm dengan cara diangkat dan dibalik lalu digemburkan dengan cangkul ulang atau bajak ulang. guludan dibiarkan terjemur selama 2 minggu. setelah dua minggu, dibuat lubang tanam dengan panjang 20 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 10 cm. lubang tanam yang lebih besar sekitar 40 x 40 x 40 cm akan lebih baik. jarak tanam yang digunakan 1,5-2 m x 2m. Setiap lubang diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 Kg.

B. Pembibitan.

cabe jawa (piper retrofeactum vahl.) diperbanyak dengan cara setek batang. Ukurang panjang sekitar 30-40 cm atau sekurang-kurangnya memiliki 4-5 ruas. pembibitan dilakukan dalam polibag yang berukuran tinggi 20 cm dan lebar 18 cm. polibag diisi tanah yang dicampur pupuk kandang denngan pertimbangan 3 : 1. untuk menjaga serangan nematoda dan penyakit busuk batang , campuran tanah diberi pestisida berupa furadan 3G dan setek direndam dalam larutan fungisida dithane M45. setelah persiapan selesai, mulai menanam sulur dalam polibag dengan cara membenamkan seluruh sedalam 2-3 ruas ke dalam media semai setiap polibag di tanami 3-4 bibit. pembibitan dilakukan selama 3-4 bulan atau setelah sulur memiliki 6-8 ruas. pada umur 4 bulan, bibit sudah siap dipindahkan ke kebun. kebutuhan bibit setiap satu hektar lahan sekitar 2.500-3.500 bibit.

C. Penanaman.

Waktu tanam biasanya dilakukan pada awal musim penghujan. penanamannya ada dua cara, tergantung jenis bibitnya. 
Cara pertama dilakukan dengan menanam langsung setek batang di dalam lubang tnam lalu pangkal setek dibengkokkan dan ditimbun dengan tanah. ujung setek diikat ke pohon panjatan. satu pohon panjatan bisa digunakan untuk merambatkan tiga bibit tanaman setek langsung. 
Cara oenanaman kedua dialkukan dengan menanam bibit jawa dari polibag. setiap lubang tanam diisi dengan satu bibit dengan asumsi bibit yang tumbuh dalam polibsg hanya satu. jika dalam polibag tumbuh bibit lebih dari stu, bisa ditanam bersama-sama dalam satu lubang atau dipisahkan, tergantung ketersediaan bibit. penanaman dilakukan dengan cara melepaskan kantung plastik dan usahakan tanah dalam polibag tidak pecah. 
Untuk panjatan bisa dipakai tanaman hidup seperti kelor (moringa oleifera), gamak=l (glycirida spec.) dan kelapa. tanaman cabe jawa perlu dipangkas setinggi 1,5 m dari tanah agar berbunga. pohon panjatan bisa ditanam bersama-sama, tetapi lebih baik ditanam lebih awal sekitar 3-6 bulan sebelumnya. jika pohon panjatan ditanam lebih dulu, penanaman cabe jawa cukup sederhana tanpa harus mengolah tanah secara intensif. 

D. Perawatan dan Pemeliharaan tanaman.

Pada tahap awal pertumbuhan, tanaman harus cukup mendapat air karena sistem perakaranya masihdangkal. karena itu perlu dilakukan penyiraman pada pagi sore hari, terutama pada musim kemarau.
perlu juga dilakukan penyiangan untuk menjaga dan membersihkan lingkungan di sekitarnya. persaingan dengan tumbuhan penggangu atau gulma akan menghambat tanaman cabe jawa dalam memanfaatkan pupuk. jika tanaman penggangu lebih tinggi, intensifitas sinar matahari yang diterima cabe jawa akan berkurang.

E. Pemupukan.

Untuk menghasilkan produksi buah cabe jawa yang optimal, tanaman cabe memerlukan unsur-unsur hara yang bisa ditambahkan melalui pemupukan. pemupukan dapat dilakukan dua kali setahun, terutama pada awal dan akhir musim hujan.
pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk dalam larikan yang dibuat di sekitar tanaman dan ditutup kembali dengan tanah. dosis yang dianjurkan untuk setiap pohon pertahun sebagai berikut :
  1. Umur tanaman kurang dari 1 tahun mengunakan urea 50 gram, TSP 25 gram, dan KCI 20 gram.
  2. Umur tanaman 1-2 tahun menggunakan urea 100 gram, TSP 50 gram, dan KCI 40 gram.
  3. Umur tanaman 2-3 tahun menggunakan urea 200 gram, TSP 100 gram, dan KCI 80 gram.
  4. umur tanaman lebih dari 3 tahun menggunakan urea 350 gram, TSP 175 gram, dan KCI 140 gram
sebagian besar petani cabe jawa menanamnya di pekarangan rumah bersama tanaman lain, sehingga sebagai tanaman pekarangan biasanya tidak dipupuk. 
pemupukan kimia pada tanaman obat cenderung mengubah komposisi kimia produk yang dihasilkan sehingga kemungkinan zat aktif yang terkandung dalam tanaman obat itu berkurang atau berubah. perubahan atau pengurangan zat aktif kemungkinan akan menyebabkan efek atau khasiat tanaman obat ini juga berkurang atau berubah. jadi hindari pemakaian pupuk kimia berlebihan.

Dosis pupuk organik yang dianjurkan untuk tanaman cabe jawa sebagai berikut.
  1. sebagai pupuk dasar sebanyak 5 kg perlubang tanam.
  2. umur tanaman 0-1 tahun sebanyak 1 kg per pohon setiap tiga bulan.
  3. umur tanaman 1-2 tahun sebanyak 2 kg per pohon setiap tiga bulan. 
  4. umur tanaman 2-3 tahun sebanyak 3 kg per pohon setiap tiga bulan.
  5. umur tanaman 3-4 tahun sebanyak 4 kg per pohon setiap tiga bulan.
  6. umur tanaman lebih dari 4 tahun sebanyak 4-5 kg per pohon setiap tiga bulan.
pemupukan yang baik di lakukan dengan cara membuat larikan atau saluran di sekililing pohon dengan jarak sekitar 30-50 cm dari pohon cabe. pupuk ditaburkan secara merata di dalam larikan atau saluran lalu ditutup kembali dengan tanah. jenis pupuk yang baik di gunakan adalah kotoran kambing atau sapi yang sudah matang.

F. Penyulaman

Penyulaman dilakuakan jika ada bibit yang mati. penyulaman sebaiknya menggunakan bibit yang sudah tumbuh dan berumur sama jika penanaman dilakukan secara langsung tanpa pembibitan di dalam polibag, perlu dipersiapkan bibit cadangan yang di tanam dalam polibag. 

G. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Tanaman cabe sangat jarang terserang hama dan penyakit secara berarti. Penyakit yang sering menyerang cabe jawa adalah busuk akar yang disebabkan cendawan. Penyakit lain yang sering menyerang tanaman cabe jawa adalah penyakit kuning dan penyakit busuk batang bawah. penyakit kuning disebabkan oleh nematoda Rotylenchus simili yang menyebabkan seluruh daun menjadi kuning. Penyakit ini bisa diatasi dengan cara menjaga sanitasi atau memakai nematisida. penyakit busuk batang bawah di sebabkan cendawa  dapat di berantas dengan dithane M45.Hama yang menyerang tanaman cabe jawa adalah kutu daun. Hama ini menyerang daun muda dengan gejala dan mengerut dan menggulung. akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.

H. Panen

Tanaman Cabe jawa akan mulai berproduksi setelah umur 1 tahun dan akan berproduksi secara maksimum pada umur 4-10 tahun. musim berbuah cabe jawa di pengaruhi oleh curah hujan. buah cabe jawa akan dipanen jika sudah berwarna kemerahan atau buah sudah tua tetapi belum terlalu matang. panen pertama dapat dilakukan pada tanaman yang sudah berumur 1-2 tahun, dan seterusnya dapat dilakukan pemungutan hasil. Prosuksi rata rata setiap pohon pertahun sekitar 1-1,5 kg untuk pohon muda dan 4-5 kg untuk pohon dewasa. dengan demikian, produksi per hektar untuk penanaman secara intensif berkisar 5.000-7.500 kg cabe kering mati.

I. Pengembangan produk 

a. Pascapanen
    Penanganan pasca panen cabe jawa ada dua cara sebagai berikut. 
  1. cabe jawa dipanen setelah tua tetapi masih berwarna hijau dan segera dijemur. 
  2. cabe jawa dipanen setelah merah atau kemerahan, berarti sudah tua dan mulai matang.
Berdasarkan kedua cara yang biasa dilakukan petani dalam menangani pasca panen, perlu dicari cara terbaik, dengan faktor penentu persentase minyak asiri yang dihasilkan. 

b. Produk Cabe Jawa
    produk jawa berupa jamu sehingga pengembangan produk cabe jawa berarti pengembangan jamu. dengan demikian, pengembangan produk jawa memang terus berkembang baik dalam bentuk serbuk maupun ekstrak. 

Tambahkan Komentar Sembunyikan